Minggu di Pantai Mutiara menjadi tempat pilihan kami, sebuah agenda organisasi kami saat itu mengharuskan kami menggunakan pakaian dengan baju yang sewarna. Merahpun menjadi pilihan mereka, sahabat-sahabatku dari komisariat Bogor.
Lalu kenapa bajuku berbeda sendiri, ya, aku memang bukan pengurus dari Komisariat Bogor, hanya pengawas, tapi persahabatan telah membuat kami merasa menjadi satu. Di lain kesempatan, secara tak sadar kami akan selalu menggunakan baju dengan warna senada, tanpa ada janji terlebih dahulu.
Nah, merah di Pantai Mutiara ini juga bukan tanpa alasan.
Merah selalu menjadi sejarah buat kami…Saat mereka akan mengadakan acara untuk kampus-kampus di Bogor, dana tak sebanyak yang diharapkan, waktu tak seluang yang ada, sahabat2 saya yang super ini memang memiliki semangat semerah semangka, membahu, menuntaskan semua kendala acara. Saya ingat saat makan siang hanya cukup untuk peserta. Sekali lagi, tanpa janji, tanpa komando kami sepakat untuk duduk bersama, tertawa, melewati waktu istirahat, perut yang kosong itupun dipenuhi tawa. Saat itu baju warna merahpun menjadi dresscode kami. Kau tahu kawan, selamanya persahabatan kami akan semerah semangka, tak peduli seberapa hambatan datang..merah akan terus menjadi merah.
“Terima kasih sahabat-sahabat Bogorku, sebuah cerita yang menjadikan Kota Hujan itu menjadi lebih istimewa, dengan kehadiranmu”
0 komentar:
Posting Komentar