"Tentang Diri" - Aku adalah pelangi yang harus melalui hujan terlebih dahulu. . .

Kuharap Cinta Allah Berpendar Untukku (sebuah muhasabah)


Aku sampai di titik dimana aku sadar bahwa aku telah berjalan terlalu jauh dari garis yang sewajarnya aku harus ada di sana, garis dimana kala itu aku merasa begitu dekat dengan-Mu, merasakan kesejukan yang teramat dari apa yang biasa kusebut pelajaran kehidupan, lebih tepatnya pelajaran yang Kau berikan melalui apa yang harus aku lewati.

Di titik ini aku ingin sekali memutar balik, menyusun kembali langkah demi langkah yang baru, memang aku telah tertinggal jauh dari kereta keridhan-Mu yang berangkat begitu cepat kala aku memilih untuk sedikit berbelok, tapi biarlah, biar aku berbalik menyusun kembali asaku sebagai pemuja-Mu. Biarkan aku tertinggal, tapi aku pastikan aku begitu dekat dengan-Mu. Dengan begitu aku akan selalu bersyukur, menjadi bagian kecil dari para pengagum-Mu yang hatinya bergetar jika tersebut nama-Mu.

Kulirik hatiku kala mulutku ini tak berhenti mengeluh, masih merasa tak cukup atas apa yang ada dan tak melihat sisi kesulitan yang lain yang jauh dari cukup dibanding aku

Kutengok ulang hatiku kala aku masih memiliki sejuta alasan untuk melakukan apa yang Kau perintahkan, entah serigan apa perintah-Mu, aku yang merupakan professor ahli alasan ini tak pernah menyelami lebih dalam apa maksud di balik apa yang Kau inginkan dariku, dariku yang teramat buta.

Kujenguk ulang hatiku kala aku masih berada dalam posisi untuk marah dan menyimpan luka atas apa yang kudapat dari orang di sekitarku, amarah membuatku lupa atas hal besar yang sebenarnya ada di balik itu semua. Bahwa mereka menyiapkan aku untuk menjadi orang besar yang begitu tangguh.

Kutilik ulang hati ini kala ia sedang tercebur menikmati dinginnya air kemaksiatan yang begitu membuat aku terlelap. Aku terlalu beku untuk memahami bahwa ini begitu hanya sesaat dan aku harus segera meninggalkannya sebelum ia meninggalkanku dengan menyisakan tangis.

Kutatap ulang hatiku yang begitu hitam, hati yang merupakan asal dari semua gerak, hati yang keadaannya menjadi wakil bagi diriku yang begitu buta ini, hati yang di dalamnya tersembunyi satu kata yang paling bermakna dan menjadi komando atas apa yang menjadi sinyal bagi hati. Iman, ya iman imanku yang begitu compang-camping.

__Jadikan aku pemilik iman yang selalu bersyukur, menjadi bagian kecil dari para pengagum-Mu yang hatinya bergetar jika tersebut nama-Mu.__

0 komentar:



Posting Komentar


Dapatkan kiriman artikel terbaru
dari blog Tiffany langsung ke email Kamu.!!!

[tutup]