"Tentang Diri" - Aku adalah pelangi yang harus melalui hujan terlebih dahulu. . .

Tentang Bekal yang Terlupakan...


“Saat kau berjalan teramat jauh, dan menyadari ada sesuatu yang tertinggal..
sesuatu, sesuatu yang merupakan bekal terpenting masa depanmu..
Jelas selalu ada waktu untuk kembali

tapi berapa waktu lagi yang habis, dan ceritakan padaku bagaimana caranya..
sungguh aku ingin mengetahuinya”

*sebuah catatan tentang rindu di Manis


Masih terpaku menatap jam dinding, sedikit kaku ketika kembali mengarahkan mata ke laptop. Aku bingung, bingung, yang ada hanya tatapan kosong dan hati yang kebas. Aku membenci, membenci semua ini, semua yang dapat menerbangkan fikiranku, hanya ada anggan kosong yang akan hilang terbawa angin. Aku menyesal, menyesal hal ini datang lagi. sekali lagi Tuhan menyapaku lembut, tentang sebuah rasa..rasa yg jelas lagi-lagi membuat aku membanjiri pipiku, mengaburkan titik fokus hidupku. Aku memahami ini sebagai suatu euforia saja, seperti hujan yang akan berhenti, datangnya memang gerombolan dan terkadang mengejutkan, tapi perginyapun tak dapat diperkirakan, aku harap ia segera reda. Aku terus berharap.
Aku membenci diriku saat ini, menyesali diri yang tak memenuhi ranselku dengan bekal yang penuh sebelum pergi. Ya, Saat kau berjalan teramat jauh, dan menyadari ada sesuatu yang tertinggal..
sesuatu, sesuatu yang merupakan bekal terpenting masa depanmu. Aku lupa memenuhi hatiku dengan akar-akar iman, selepas pergi jauh dari sebuah tempat di Manis, aku melupakan kewajibanku menaburi pupuk untuknya, menyiraminya. Tuhan kenapa kau menyapaku lagi dengan cerita yang sama, inikah sebuah bukti ketidaklulusanku? Pipiku banjir lagi.
 
Dan aku sungguh ingin kembali
Jelas selalu ada waktu untuk kembali
Tapi berapa waktu lagi yang habis, dan ceritakan padaku bagaimana caranya, sungguh aku ingin mengetahuinya

0 komentar:



Posting Komentar


Dapatkan kiriman artikel terbaru
dari blog Tiffany langsung ke email Kamu.!!!

[tutup]