Dengan menyebut nama Yang Maha Mendengar..
"Guru saya selalu mengajarkan untuk selalu menyampaikan apa yang kita mimpikan. Kau tahu, dari beberapa mimpi-mimpiku terjawab. Karena aku yakin, saat aku membisikan kepadamu tentang mimpiku, dalam diam engkau mengamini, mengomandoi, malaikat serta semesta alam untuk meminta Allah Yang Maha Mendengar menjawab mimpi-mimpiku"
Praktisi ekonomi ( apapun,ga mau jadi ekonom)
Ini cita-citaku yang paling gokil, kurang pas juga jika saya
mencantumkannya di sini,, (kayanya temen-temen perlu baca tulisanku tentang”aku
engga mau jadi ekonom”), tapi jangan pandang ini sebagai cita-cita yang
sekalian nyebur dan basah, anggap saja dulu pemikiran saya masih sempit, saat
ini saya mulai terbuka, memahami bahwa ekonomi adalah salah satu jendela dunia,
memahaminya artinya saya juga memahami jalan hidup, karena ekonomi merupakan
pelajaran tentang pilihan bukan, maka mempelajarinya adalah menjalani hidup.
Hafizhah (mimpi terberat saya..)
Aku bukanlah orang yang mudah mengungkapkan apa
yang aku rasakan, bermula dari rasa kesal saya pada teman yang hobbi seenaknya
memberi statement pada suatu kejadian, padahal menurut saya tak selalu statementnya,
maka saya berusaha mengajak pembaca melihat sudut lain ruang dalam hidup kita,
yah, berbagi pendapat, menciptakan paradigma, menstimulus energi positiflah
yang mendorong saya untuk menulis, terlebih pengalaman menarik yang sayang
untuk dilewatkan, maka kawan, saksikanlah kau akan melihat namaku tepampang
pada sebuah cover buku...
LSM Rumah anak
jalanan
Perjalanan organisasi dalam Forum
Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) selalu mejadi pijakan yang nyaman bagi
saya dalam bermimpi, melukis harapan-harapa saya. Berangkat dari perjalanan
pulang dari silaturahim bersama teman-teman diskusi ekonomi Islam, saya yang
bertemu para saudara kita yang kurang beruntung dijalan, keadaan mereka
menampar hari saya sebagai orang yang selalu mengakui sebagai ekonom robbani
yang merupakan solusi dari semerautnya ekonomi dunia...”harus ada langkah real,
butuh aksi tidak hanya teori”, itu yang mendorong saya.
Fotografer
![]() |
Add caption |
Keliling
indonesia dan dunia
Wah, dulu waktu SMP (baca:MTs) saya pernah bilang
sama ummi, pengen naik pesawat tapi gratis..saya tertarik sama Indonesia yang
punya banyak warna, terdorong untuk mengetahui keindahan warna itu saya pernah
berdo’a suatu saat saya akan keliling Indonesia gratis, alhamdulillah dari
jajaran nama pulau yang ingin saya kunjungi Kalimantan(Banjar); Sumatera(Riau);
Jateng(Jogja)--dua terdepan karena saya dapet kesempatan buat menjadi delegasi
kampus dalam TEMILNAS--merupakan saksi mimpi saya ini. Target saya sebelum
selesai S1 saya harus pernah ke Nusa Tenggara, Sulawesi dan Papua (do’ain yah,
atau ada yang mau ngongkosin juga boleh)
Nah selesai S1 baru keluar negri (sebelum S1 juga
boleh sih), ke Islamad, Arab Saudi, Jepang, Israel,UK, Afrika(madagaskar),
Siangapur.
Perpustakaan/Rumah
Baca
Hm, sedikit sulit menyampaikan alasan kenapa saya
pingin punya perpus. Berawal dari ummi yang lumayan ngajarin saya buat
‘perhitungan’ sama barang yang harus dibeli, pertimbangan kegunaan barang dan
“Nantinya mubazir engga?”biasanya itu pertanyaan ummi jika saya merengek
membeli ‘novel’, takut kalau akhirnya buku itu hanya jadi ‘bungkus cabe’(hehe),
berbeda dengan ayah yang hobbi memburu buku, bagii ayah semua buku bagus di
zamannya harus dibeli dan disimpan rapi. Nah, hobbi ayah yang ini diwariskan
ayah pada saya dan kakak pertama saya.
Melalui kakak pertama sayalah akhirnya saya punya
tumpukan bacaan, pernah sedikit menyesal karena tamat membaca buku-buku itu
tertumpuk begitu saja, dari sana saya mulai berfikir untuk lebih selektif
membeli buku terutama novel, memutar-mutar otak kembali agar buku-buku tidak
menjadi seonggok calon bungkus cabe..saya berinisiatif untuk meminjamkan kepada
teman-teman di rumah...puas rasanya kalau temen saya bisa merasakan serunya
buku yangs aya baca..Alhamdulillah sekarang baru satu rak buku sih, saya yakin
suatu saat saya akan punya rumah baca atau perpus. (biar ummi engga marah-marah
lagi kalau bukunya tamat dibaca ^^)
Tiffany
Publishing House
Saya penegn punya andil dalam menyebarkan ilmu
(bahasa kerennya dakwah bil qolam, hee). Kebayang dong, kalau berjuta-juta
eksemplar yang bisa dicetak sama rumah penerbitan saya..
Rumah Coklat
“I like chocolate veri much”, makanan manis yang katanya bisa ngerusak
gigi ini banyak kelebihannya loh, terinspirasi dari film Carlie and The
Chocolate nya Willi Wongka. Diperkuat saat mendengar mata kuliah Masalah dan Kebijakan Ekonomi bahwa sejarah Indonesia mencatat bahwa dahulu, Indonesia pernah ditolong oleh kekayaan coklat loh...
Mahasiswa teladan (matrikulasi)
Nah, ini mimpi saya yang udah saya coret dari daftar mimpi saya, bukan karena saya hopeless, tapi alhamdulillah ini sudah terkabul...percaya engga percaya saya pernah diketawain sama temen saya, karena di asrama dulu saya temasuk anak yang “agak nakal”, pernah kabur dari asrama buat naik gunung, padahal satu minggu lagi UAS, pernah dimarahin pembina asrama karena nekat ngadain acara yang terlalu engga rasional (tapi jadi juga), pernah loncat jendela karena kelaperan pergi ke warung depan asrama, dan yang terfatal adalah di hari terakhir asrama saya baru sadar kalau saya engga pernah mengikuti prosedur setiap izin pulang ke rumah...sampai detik ini setiap ngeliat plakatnya saya nyengir dan geleng-geleng kepala sendiri, engga habis fikir apa indikatornya yah..
Area outbond
Yang ini pasti bikin dahi temen-temen berkerut.
Hm, waktu di pesantren dulu saya koor. Kepanduan (pramuka, paskibra, PMR,
pecinta alam lengkap di dalamnya), hampir setiap bulan kami mengadakan camping
yang menuntut ada outbond di akhir acara, banyak tantangan dalam
menyelenggarakan acara yang berfungsi sebagai finishing touch ini, perjuangan
meminjam peralatan outbond ke kepanduan ikhwan, belum lagi kalau di sekitar
area camping tempatnya kurang mendukung, biaya yang ga kecil tentunya, maka
saya bermimpi punya tempat outbond sendiri...
All Islamic
public service
Saya selalu ingat petuah Bapak kami yang selalu
menginspirasi—Pak Syafi’i—Islam itu harus gemilang, berkilau, luar biasa, kita
harus bisa menunjukan bahwa islam itu engga seperti yang dibayangkan
orang-orang kotor, miskin, kumuh, pokoknya segala yang menyedihkan, dari sana
saya berazzam pengen banget punya salon, kolam berenang, butik, swalayan,
apapun public service yang bisa menyugukan keindahan Islam di dalamnya
BMT
Ini terinspirasi dari masyarakat di desaku. Dengan
tipikal manusia yang maden, alias engga suka merantau, pemandangan di desaku
tambah carut marut. Berawal dari kedatangan seorang ibu ke rumahku untuk
meminjam uang untuk ongkos anaknya bekerja esok hari, miris sekali rasanya,
bikin mata pedih kaya lagi ngiris bawang. Desaku loh, aku yang suka banget
gembor2 ekonomi Islam, pemberantasan kemiskinan. Apalagi di desa lagi heboh
banget sama koperasi dengan inisial LB, tambah deh aku pengen ngenalin ekonomi
Islam melalui lembaga keuangan yang mikro ini, BMT, semoga bisa memakmurkan
desaku, bagian kecil dari Indonesia. ^^
0 komentar:
Posting Komentar